
kalo menurutq mountaineering itu sejenis kegiatan yang udah direncanakan secara matang bertempat di gunung. Entah itu gunung sindoro atau puncak jaya wijaya. hahaha
umh,,, dimanapun tempat mountaineering itu yang pasti kalian harus punya persiapan dari mulai fisik, mental hingga peralatannya. Mengenai fisik harus kuat, jangan manja kayak balita minta jajan ma ibunya. kalo mental, nah kalian harus persiapkan betul-betul, jangan buru-buru mengambil tindakan. kalo dalam istilah bahasa jawa, alon-alon asal kelakon. hehehe.... nah satu lagi persiapan peralatan. memang seh peralatan yang digunakan harganya muahallll tapi kalo ada niat pasti bisa kug!! makanya dalam melakukan sesuatu harus dipersiapkan lebih dahulu... kalo ketiga hal itu udah ngeh, (mantap maksudna..^-^) sekarang tinggal survei sesuai tempat, seperti survei gimana keadaan alam disana, alat transportasi apa yang bakal digunain, dan berapa kira-kira biaya yang keluar dari kantong kita.
Bagi pemula, aq sarankan , eh bukan cuma saran tapi WAJIB didampingi pelatih yang siap membimbing, dan lebih baek agy kalo dibentuk panitia yang dibagi dalam sub bagian. kalo gak gitu, ntar ada kejadian anak manusia hilang .digunung!! yah beruntung kalo ketemu tarzan yang bisa bantu kalian ^-^ . Mountaineering juga didukung dengan pengetahuan laennya seperti survival yang udah dibahas sebelumnya.
nah, dibawah ini adalah gambar gunung sindoro
Gunung bertipe Strato ini tmempunyai beberapa kawah diantaranya:
Kawah puncak: Segoro Wedi, Segoro Banjaran
Kawah utara
Kawah selatan
Sumur LedakanBerdiri dengan ketinggian 3150m dpl, terletak di batas kabupaten Temanggung sebelah barat dan
Wonosobo sebelah timur. Posisi geografinya 7°18' LS dan 109°59,5' BT. Gunung Sindoro ini berhadapan langsung
dengan gunung Sumbing, sama halnya dengan gunung Sumbing di gunung ini juga susah ditemukan sumber air, maka
dari itu dianjurkan untuk membawa perbekalan air yang cukup sesuai dengan lamanya perjalanan yang akan
ditempuh.Setiap tanggal 1 Suro, banyak penduduk yang naik menuju puncak G. Sindoro ini untuk melakukan upacara
selamatan memperingati Tahun Baru dalam kalender Jawa dan Islam. Sundoro dapat dicapai dari beberapa jurusan, dari
sebelah timur dari Magelang dari sebelah barat dari Banjarnegara, dari arah utara dari Candiroto atau Melayu,
sedangkan dari arah selatan dari Purworejo.Rute PendakianSeperti yang disebutkan sebelumnya, Sindoro dapat dicapai
dari beberapa tempat. Sedangkan jalur yang paling sering ditempuh adalah dari arah Magelang dan dari arah
Wonosobo. Dari Magelang kita naik bis ke arah Wonosobo dan turun di jalan raya tertinggi di desa Kledung (begitu juga
sebaliknya). Setelah tiba di desa Kledung kita harus ke Kepala Desa untuk memperoleh informasi dan kita dapat
bermalam di rumah kepala desa itu.
Kalo yang ini gunung slamet.
Untuk menuju puncak G.Slamet ada 3 jalur, lewat jalur sebelah Barat (Guci), lewat Batu Raden dan lewat Bambangan, dari ketiga jalur tersebut yang terdekat adalah lewat Bambangan.
Menuju Bambangan, dimulai dari Puwokerto ke arah Purbalingga dan dilanjutkan ke Bobotsari. Dari Bobotsari menuju desa penjangan dengan menggunakan Truk (angdes) melalui desa-desa yang dikelilingi oleh pepohonan. Desa Penjangan merupakan desa terakhir yang dapat dicapai dengan kendaraan. Dari desa Penjangan, kita menuju Bambangan yang dapat ditempuh selama 1 jam. Di Bambangan terdapat pos penerangan, dimana petugas jaganya merangkap sebagai pemandu pendakian dan tempat ini dapat pula dipergunanakan untuk beristirahat bagi para pendaki.
Bila kita ingin berkemah di tengah perjalanan, perlu mendapatkan ijin dari petugas Pesanggrahan PERHUTANI Serang (Bambangan). Dan kalau kita naik sedikit lagi, akan menjumpai sebuah pondok besar dan sekitar tempat ini kita juga bisa bermalam.
Berjalan ke arah kanan, kita akan melewati kebun sayur dan hutan pinus, bila naik terus akan masuk ke dalam hutan tropika yang indah. Sebelum sampai di Samarantu pada ketinggian 2.900 m, ada sebuah bangku untuk istirahat dan juga terdapat sebuah pondok pos IV, yang pada umumnya para pendaki beristirahat dan bermalam serta di sini tersedia air bersih.
Bila naik terus selama 1 jam lagi, kita akan sampai di Sampiyan Jampang, inilah batas antara hutan terakhir dan dari sini kita dapat melihat matahari terbit. Dari Sampiyan Jampang perjalanan menuju puncak ditempuh dalam waktu 1 jam dengan melalui batu-batu sedimentasi lahar dan magma.
Setelah kita tiba di puncak, akan terlihat hamparan padang lahar yang sungguh luas dan menakjubkan, kita dapat menyaksikan pemandangan yang eksotis ke arah kawah yang masih aktif. Ledakan besar pada kawah ini terjadi pada tanggal 13 juli 1988.
Pendakian dari Bambangan ke Samarantu memerlukan waktu 6 jam, dari Samarantu menuju puncak G. Salmet 2 jam lagi dan untuk turunnya diperlukan waktu kurang lebih 4 jam. Sedangkan apabila kita ingin menuju jalur lain, misalnya Guci (lihat kompas 310 derajat), pendaki harus melewati kompleks kawah untuk memilih jalur yang diinginkan.

